Minggu, 18 Oktober 2015

Pemerintah Harus Turun Tangan Atasi Pelestarin Tuing-Tuing


MAJENE – wartaekspres.com - Siapa yang pernah melintas di Somba? Siapapun dia, sudah pasti akan menjumpai gumpalan-gumpalan asap. Ya, di tempat inilah terdapat pengasapan ikan terbang atau yang dikenal dengan "tuing-tuing" dalam bahasa Mandar.
 
Ikan ini boleh dibilang termasuk unik, pasalnya tidak semua daerah punya ikan bersisik dan berukuran sedang ini. Konon, jenis ikan ini cuma bisa dijumpai di Mandar Sulbar dan di daerah Papua. Entah benar atau salah, faktanya memang daerah-daerah lain di Indonesia tidak pernah menghasilkan ikan terbang dalam jumlah banyak.

Somba, Kecamatan Sendana, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, sepertinya sudah sangat familiar, bahkan identik dengan ikan Tuing-tuingnya. Memang, daerah Somba ini sudah terkenal dengan ikan yang satu ini, buktinya setiap saat kita akan selalu mendapati banyak orang sedang menikmati hidangan khas Mandar ini.

"Setiap saat, orang yang lalu lalang melintas di Jl. Trans Sulawesi akan memarkirkan kendaraannya di Somba demi dapat menikmati hidangan ikan tuing-tuing yang tentunya punya cita rasa yang berbeda. Sangat khas," ujar seorang pemuda Somba.

Sudah menjadi kesepahaman bersama, bahwa kasawan Somba, Majene adalah lokasi wisata kuliner ikan tuing-tuing. Pengakuan ini bukan saja datang dari masyarakat, tetapi juga dari pemerintah kabupaten Majene maupun pemerintah provinsi Sulbar. Selama ini memang, kawasan Somba adalah salah satu pilihan terbaik untuk menikmati wisata kuliner di Sulbar. Apalagi di sini, selain dapat menikmati ikan tuing-tuing yang segar, kita juga dapat menikmati keindahan panorama laut di sepanjang pantai.

Kemeriahan, keindahan dan cita rasa ikan tuing-tuing Somba, memang tampak begitu menggiurkan. Namun tahukah anda, bahwa sebetulnya aktifitas wisata kuliner yang menggenjot roda perekonomian masyarakat nelayan ini sedang terancam gulung tikar. Ya. Alasannya adalah eksploitasi yang berlebihan oleh oknum-oknum masyarakat setempat yang tidak bertanggung jawab. Maraknya pencurian telur ikan tuing-tuing adalah potensi punahnya akan ikan terbang di Somba Majene.

Salah seorang warga, Sukri, yang sempat ditemui wartawan mengatkan, sebetulnya eksploitasi telur ikan tuing-tuing di Somba, sudah sangat luar biasa maraknya. Dan sudah berlangsung lama, katanya.

Kata Sukri, setiap saat, sejumlah mobil-mobil mewah tampak parkir di Somba untuk mencari telur ikan tuing-tuing. Masyarakat pun tidak jarang menjual telur-telur ikan tersebut yang dibawa ke luar daerah.
Menyoal hal ini, Sukri dan beberapa kawan aktivis lingkungan di Majene tampak resah. Kepada wartawan belum lama ini, Sukri mengatakan, dirinya berharap agar pemerintah turun tangan.

"Ini sangat berpotensi menyebabkan ikan tuing-tuing punah. Selama tidak ada peraturan dan saksi yang tegas dari pemerintah, ini akan terus terjadi," sebutnya.

Dia juga mengatakan, ciri-ciri akan punahnya ikan tuing-tuing di Somba Majene sudah mulai terlihat saat ini. Faktanya (beberapa bulan terakhit ini-red) para nelayan Somba sudah sangat sulit mendapatkan ikan yang satu ini.

"Sekarang sudah jarang nelayan dapat ikannya. Kalau yang ada ini, itu dari luar, ada dari Rangas dan dari Bambangloka Mamuju," ungkap Sukri.

Dengan maraknya eksploitasi telur ikan tuing-tuing di Majene, potensi usaha pengasapan ikan yang dilakukan lebih dari 60 orang masyarakat nelayan Somba bakal terancam gulung tikar sungguhan. Tentunya sangat dibutuhkan ulur tangan pemerintah untuk mengatasi masalah tersebut.

Menanggapi hal ini, kepala satuan Reskrim Polres Majene, AKP Jubaidi, meminta kepada masyarakat agar segera melaporkan segala tindakan kejahatan di Laut. 

"Kalau ada pengrusakan di laut, pencurian ikan, pengrusakan terumbu karang, dan semacamnya termasuk pengeboman, dan eksploitasi yang dapat merugikan masyarakat dan merusak lingkungan, tolong jangan sungkan dilaporkan. Kami akan tindak tegas sesuai hukum," kata Jubaidi.

Meskipun di Majene tidak ada Polair, namun Jubaidi mengaku setiap saat pihaknya melakukan patroli meskipun sangat terbatas. Karenanya dia meminta masyarakat agar aktif menyampaikan informasi kepada pihak kepolisian.

Apapun adanya, yang pasti tentunya semua orang berharap agar usaha pengasapan ikan dan wisata kuliner ikan tuing-tuing di Somba tetap eksis. (hm3)
Baca: wartaekspres.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar