Kamis, 22 Oktober 2015

Lagi, DPRD Polman Tutup Mata


Abdullah
POLMAN – wartaekspres.com - Aksi petani menolak tambahan pipa air PDAM Polman karena dianggap mengancam kelansungan hidupnya. Pembangunan PDAM yang terletak di Desa Kalimbua, Kecamatan Tapango, Kabupaten Polewali Mandar (Polman), akan menguras debit air petani yang mengakibatkan keringnya lahan pertanian dan tidak lagi dapat turun sawah.
 
Ironisnya, tanpa memperdulikan nasib para petani, DPRD Polman tetap menggelar Sidang Paripurna dan mengetuk palu, memutuskan untuk tetap melanjutkan pembangunan PDAM tersebut. Sikap tutup mata DPRD Polman tersebut mengudang amarah petani yang berujung tindakan anarkis.

Ketidakpedulian DPRD Polman mendapat kecamatan dari berbagai pihak termasuk dari mantan Ketua KPM-PM Abdullah. S, yang menyebut DPRD Polman telah mengkhianati para petani.

“Saya mengutuk keras keputusan DPRD Polman yang melanjutkan pembangunan PDAM, padahal mereka tahu bahwa aksi penolakan PDAM tersebut sudah lama ditegaskan para petani. Sejak tahun 2011 kami sudah sampaikan penolakan para petani itu ke DPR Polman,” ujar pria yang akrab disapa Adhul ini.

Selain itu, aktifis sosial ini menyayangkan sikap represif kepolisian yang melakukan penangkapan terhadap petani.

“Seharusnya kepolisian juga paham, kenapa petani melakukan aksi anarkis. Itu karena petani merasa dikhianati oleh wakilnya sendiri di DPRD. Hidupnya sudah terancam punah, haknya dicuri dan dirampas oleh kepentingan luar, malah dibiarkan. Ironisnya, karena wakil rakyat sendiri yang memutuskan untuk melanjutkan pembangunan PDAM ,” kata Abdullah.

Ketua Forum Komunikasi Pemuda Penggerak Ekonomi Desa (FK PPED) se-Sulawesi Barat ini juga  menyatakan komitmennya, akan mengawal perjuangan petani dalam menuntut hak mereka.

“Kami sedang membangun komunikasi dengan semua elemen terkait, seperti Ketua GP3A , P3A, dan Ketua Kelompok Tani, lembaga kemahasiswaan, NGO Tani, LBH, tokoh adat, serta media massa. Jika tetap DPRD Polman dan Kepolisian tidak bijak, maka kami tidak akan tinggal diam," tutupnya. (hm3)
www.wartaekspres.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar