Jumat, 12 Agustus 2016

Wagub Jatim Resmikan Kanwil BNI 46 Malang



MALANG – wartaekspres.com - Wakil Gubernur Jatim Drs. H. Syaifullah Yusuf (Gus Ipul) meresmikan Kantor Wilayah Bank Negara Indonesia 46 di Kota Malang, Jumat (12/8/2016). Pembukaan Kantor Wilayah yang kedua di Jawa Timur ini dihadiri para kepala daerah se -Malang Raya, Dirut BNI 46 dan Anggota DPR RI Komisi XI, Andreas Edi Susetyo.

Pambukaan Kanwil baru ini disemarakkan dengan tarian dari karyawan BNI sendiri.
Dalam sambutannya, Gus Ipul mengatakan, bahwa peresmian Kanwil BNI 46 ini sangat penting, karena Malang Raya adalah salah satu wilayah yang pertumbuhan ekonominya nomer dua terbesar se-Jawa Timur setelah Surabaya.

"Saya sangat mengapresiasi dan mendukung peresmian Kantor Wilayah BNI 46 ini, karena Malang ini adalah kota dengan tingkat pertumbuhan ekonominya besar setelah Surabaya, yaitu sebesar 5,24 persen, disusul Kota Jember, Madiun, Bojonegoro dan ke depannya wilayah Madura. Karena sektor perbankan punya peranan penting khususnya di sektor pembiayaan perbankan terhadap UMKM dan pelaku pasar lainnya. Maka dari itu, kita harapkan adanya pembiayaan murah dan kompetitif serta berdaya saing tinggi hingga mampu membangkitkan sektor perekonomian berbasis kerakyatan," ujar Gus Ipul dalam sambutannya.

Sementara Dirut BNI 46 Achmad Baiquni mengatakan, bahwa melihat perkembangan perekonomian di Jatim yang cukup pesat, maka pihaknya mempertimbangkan bahwa dengan satu Kantor Wilayah di Surabaya maka dirasa tidak cukup untuk dapat menjangkau seluruh wilayah di Jatim, karena ditakutkan akan terlambat dalam mengikuti pertumbuhan ekonomi Jatim nantinya.

"Kami sadari, bahwa luasnya wilayah di Jawa Timur ini keberadaan satu Kanwil di Surabaya tidak cukup untuk mengakomodir seluruh wilayah kabupaten dan kota di Jawa Timur ini, makanya kami putuskan mendirikan Kantor Wilayah kedua di Kota Malang ini," jelasnya.

Ditambahkannya,  bahwa pertumbuhan BNI 46 ini berada di atas industri lainnya sebesar 10 persen dan kredit yang terserap hanya sebesar 10 persen, di seluruh Indonesia mencapai 24 persen.

Dan pihaknya merasa, bahwa dunia perbankan tidak cukup hanya mengandalkan teknologi informasi, tapi membutuhkan tambahan outlet untuk mempermudah transaksi perbankan ke depannya yang saat ini mencapai 5,12 persen.

"Ditambah dengan program pengampunan pajak atau tax amnesty ini, kami rasa sebagai upaya untuk menambah penerimaan negara nantinya dan dunia perbankan akan semakin inovatif nantinya,"pungkasnya.
Ia pun berharap, support dan dukungan dari semua kalangan mulai pemerintah dan pelaku usaha lainnya, agar dapat mengembalikan kejayaan BNI 46. (Teguh/wartaekspres.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar