Rabu, 10 Agustus 2016

Perpanjangan Waktu Membuat Anak Jenuh


Crist Purnomo

BEKASI – wartaekspres.com - Sejumlah orang tua murid menuangkan kekecewaan atas wacana yang diusulkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy soal "Full day school" atau sekolah sehari penuh yang disetujui oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Penambahan jam sekolah ini maksudkan, agar bisa memberikan kesempatan kepada pihak sekolah untuk menanamkan pendidikan, karakter kepada peserta didik atau siswa. Namun wacana ini jelas ditolak oleh sejumlah orang tua murid.

Para orang tua murid mengatakan, apabila keputusan ini berjalan akan berdampak kurang baik kepada anak-anak mereka, serta kurangnya waktu anak dengan orang tua.

"Gimana bagus pak, banyangin aja anak pulang jam 5 sore, setelah itu anak mengerjakan PR (pekerjaan rumah), mau sampai jam berapa anak saya belajar, kapan dia bisa bermain dengan adik dan orang tuanya," ujar ibu Yuli di Bekasi.

Yuli juga menambahkan, belum lagi dampak kemacetan apabila waktu pulang sekolah dibarengin dengan waktu pulang kerja kantor.

Hal yang sama juga dikatakan Crist Purnomo, yang anaknya duduk di bangku SD kelas IV. Christ menolak keras wacana yang diajukan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

Menurutnya, perpanjangan waktu sekolah malah membuat anak jenuh, belum lagi akan adanya tambahan biaya buat jajan anak di sekolah dan makan. Christ menambahkan, untuk mendidik anak bukan hanya tugas sekolah, tapi orang tua berperan penting dalam mendidik. Dalam hal meluangkan waktu lebih banyak kepada anak dan pengetahuan di luar lingkungan sekolah.

"Kalau anak sekolah sehari penuh, kapan anak belajar tentang agama, seperti ngaji. Apakah pak Menteri ingin menjadikan murid kafir dan gak paham tentang agama?". Para orang tua murid mengharapkan perpanjangan waktu sekolah dapat ditinjau kembali oleh pemerintah. (yohanes)

1 komentar:

  1. kalau sekolah fullday itu cocok nya di ponpes
    tetapi waktu belajar dgn waktu libur harus seimbang ini bagi ummat islam seperti di taiwan juga fuulday.
    karena moyoritas ditaiwan satu agama kalau di terapkan di indo kayak nya nggak pass.

    BalasHapus