Oleh: Maenunis Amin
wartaekspres.com - Perpolitikan Kabupaten
Mamuju masih milik SDK. Premis ini menjadi sangat terbuka dengan multi
interpretensi, terutama jika hanya sekedar menggunakan diskursus pro-kontra.
Penulis sendiri melihat SDK sebagai
sosok progresif ketimbang figur kontoversial. Dan hemat saya, hal inilah yang
justru menjadikan ulasan terkait mantan Bupati Mamuju dua periode ini semakin
sarat poin bahasan.
Dimulai dari sugesti road to
governor 2017, SDK menjadi politikus yang paling agresif mempersiapkan diri.
Desain menguasai parlemen sebagai instrumen primer, sukses dengan merebut dua
kursi ketua dari tangan Golkar ; DPRD Sulbar dan Mamuju. Aras Tammauni merebut
kursi dari Hamzah Hapati Hasan, sedangkan Suraidah menggeser Sugianto.
Akan tetapi ritme Demokrat tidak
cukup dinamis di Pilkada 2015. Desain Pileg 2014 menjadi prematur bahkan
teramputasi pada usia paling dini. Aras terbuang ke kabupaten, sedangkan
Demokrat Mamuju hanya menjadi peserta penggembira.
Demokrat seharusnya tetap menjaga
Aras sebagai Ketua DPRD Sulbar dan cukup mendorong Arsal Aras sebagai Cabup
Mateng. Strategi ini jauh lebih produktif dengan twin winning; Aras tetap
menjadi Ketua DPRD Sulbar, Arsal Aras menjadi Bupati Mateng dan kursi Ketua
DPRD Mateng tetap dialihkan ke kader Demokrat lainnya.
Bagaimana dengan Pilkada Mamuju?
Demokrat Mamuju meskipun menguasai kursi parlemen, akan tetapi kekuatan politik
yang dimiliki maksimal masih pengaruh SDK. Hanya sejumlah kader seperti Firman
Argo dan Febrianto yang produktif, sedangkan Suraidah tanpa SDK masih akan
kesulitan membangun basis.
Bagaimana dengan Habsi-Irwan? Calon Bupati
dan Wakil Bupati Mamuju usungan PKS-Hanura-PBB ini tidak bisa dilepaskan dari
brand SDK dan Demokrat.
Jauh sebelum Hanura menawarkan Irwan
Pababari menjadi wakil bagi Habsi Wahid, ataupun sebelum PKS memutuskan
berkoalisi dengan Demokrat-Hanura, SDK dan Demokrat sudah menjadi branding
politik Habsi Wahid. Tidak tanggung-tanggung, Habsi bahkan diajukan sebagai
cabup tunggal dengan tiga cawabup (Firman, Yuslifar dan Irwan) ke SBY.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar