Sabtu, 14 November 2015

Tulus Kadek Antar Anak-Anak Ulumanda Ke Awan Impian



Kadek Trisnanty saat melakukan kunjungan ke sekolah-sekolah di pedalaman Kec. Ulumanda, Kab. Majene, Sulbar.
MAJENE – wartaekspres.com - Bagi kebanyakan orang, diberi perhatian sepertinya adalah hal terindah dalam hidup. Apalagi jikalau perhatian itu dialamatkan kepada anak-anak, hemm... pastinya senang, bahkan boleh dibilang semua anak tentunya menghendaki perhartian tersebut. 
 
Hal demikian sepertinya diyakini betul oleh Ida Ayu Kadek Trisnanty. Rasanya tak berlebihan jika kita sebut dia Si Pemberi Perhatian.

Lulus dari Universitas Indonesia (UI) tahun 2009 dan kemudian bekerja di sebuah perusahaan tenar di kota Metropolitan, gadis berdarah Jawa-Bali ini justru lebih memilih menjadi pendamping setia anak-anak SD di Pedalaman-pedalaman Kabupaten Majene, Sulbar.

Jadi guru setahun, tepatnya di Kecamatan Ulumanda, dan gerakan Indonesia Mengajarlah yang mengantarkan sarjana ilmu komputer ini ada di Pulau Sulawesi. Dia telah terpilih menjadi relawan pengajar di Program Indonesia Mengajar (IM), Gerakan yang digagas oleh Anies Baswedan, mantan Rektor Universitas Paramadhina yang sekarang jadi Menteri Pendidikan.

Ditemui belum lama ini, Kadek mengaku sama sekali tidak mengeluh, tidak pula ada rasa menyesal ditempatkan di desa terpencil selama setahun. Berada di Dusun Rura, Desa Sambabo, Kecamatan Ulumanda, Majene, tak membuat Kadek mengeluh, walaupun jaraknya lumayan jauh dari pusat Kota Majene. Sekitar 110 km dan tidak punya jaringan seluler, tentunya dengan berbagai suka duka jauh dari orang tua akan menjadi catatan tersendiri buat Kadek.

Namun, kepada media ini, Kadek justru mengaku bangga bisa belajar dan memahami lebih jauh tentang Indonesia dari sudut yang lain. 

"Ya, dari potret kehidupan desa dan pegunungan terpencil, Kadek justru lebih banyak belajar", ungkapnya kepada wartawan, Sabtu (14/11/2015).

"Kadeknya santai aja, seperti kata Pak Anies; mendidik adalah kewajiban semua orang terdidik. Jadi setiap orang bisa menjadi guru, bisa menjadi pendidik," lanjutnya meyakinkan.

Dengan penuh semangat, gadis kelahiran Cirebon Jawa Barat, 13 Agustus 1991 ini mengaku harus siap memberikan sesuatu yang lebih.

Baca selengkapnya di www.wartaekspres.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar