Gedung Museum Seni Rupa dan
Keramik peninggalan jaman Kolonial Belanda yang sekarang dipakai ajang pameran.
|
JAKARTA - wartaekspres.com - Tak
terasa, Museum Seni Rupa dan Keramik DKI Jakarta, tahun 2016 ini telah berusia
40 tahun. Sebagai peringatan perayaannya, pihak UP Museum Seni menyelenggarakan
pameran sejak tangaal 18 hingga 27 Agustus 2016 mendatang, bertempat di Gedung
Museum Seni Rupa dan Keramik, Jl. Pos Kota 1, Kota Tua/Beos, Jakarta Barat,
yang dibuka oleh Ari, Ka.Sat.Lak Edukasi dan Informasi, Sabtu 20 Agustus 2016,
pukul 17.05 Wib, molor satu jam dari jadwal undangan yang ditetapkan.
Kursi undangan yang disediakan di
teras pintu masuk gedung bagian depan, hanya terisi 11 orang seniman yang ikut memajang
karya seni lukis serta seni patung dan keramik kreasi kreatifitasnya. Tak ada
musik, tak ada sound system, hanya ada nasi kuning tumpengan di atas meja,
dengan lauk telor rebus, ayam bumbu kecap, tahu tempe, perkedel, ikan asin, sambal
goreng tempe kacang, serta sambel terasi digoreng. Tentu saja, nasi tumpeng
tersebut tidak habis, walau dibagikan kepada personil dan petugas securitinya.
Seniman peserta pameran, merupakan
alumni FSRD ISI Yogyakarta Angkatan 91 yang telah tersebar di berbagai kota di seluruh
tanah air, serta menduduki berbagai jabatan di berbagai institusi, baik sipil
maupun swasta.
Ari (baju putih di tengah) saat menyampaikan kata sambutannya. |
Thema HOME yang mereka angkat, sengaja
diambil, sebagai pemaknaan atas arti dan makna HOME atau RUMAH tempat tinggal
mereka. Di mana di sanalah mereka berkumpul, tidur, sekolah, belajar serta
berkarya dalam proses perjalanannya, menempa diri sebagai mahluk sosial. Maka,
makna RUMAH sebagai HOMY dan nyaman, ujung muaranya adalah Kampus ASRI
Gampingan, Yogyakarta, Jawa Tengah.
Konsep penataan karya seni
mereka, benar-benar dipadu pada suatu ruangan tempat tinggal/HOME/RUMAH. Manakala
kita menapaki jalan masuk ke dalam ruang pamer karya seni di dalam Gedung
Museum Seni Rupa dan Keramik kali ini, memang ada nuansa tersendiri yang patut
disimak oleh para seniman lainnya.
Bila hendak memajang karya seni
kreatifnya dalam suatu pameran, exhibisi atau apalah istilahnya, agar karya
seninya bisa dinikmati secara utuh, karena saat pengunjung menikmati
pemandangan dari tampilan pajangan karya seni tersebut, serasa berada dalam
rumahnya sendiri yang telah diisi dengan perabot berkarya seni tinggi nan Adhi
Luhung.
Seperti, suasana ruang tamu,
ruang makan, kamar tidur, bahkan toilet pun bisa berubah nuansanya akibat sentuhan
karya seni, kendati karya seninya itu sendiri, mungkin masih kurang atraktif
bagi sementara orang yang melihatnya.
Karya seni seniman Alumni ASRI Yogyakarta yang dipamerkan. |
Namun, setidaknya, perpaduan
antara tata ruang dengan penempatan karya seni di posisi yang juga berbau seni,
dibalut dengan tata warna dinding ruangan yang diterangi cahaya secukupnya, jelas
sekali nuansa kesejukan alami ruangan tersebut, menenteramkan keheningan jiwa
yang penat, serta meringankan beban berat pikiran maupun mental yang seharian
dijejali kesibukan dan kegaduhan hingar bingarnya kehidupan metropolitan,
seperti Ibukota DKI Jakarta.
Sepinya ceremonial upacara
pembukaan yang tak dihadiri Kepala UP Museum Seni DKI Jakarta, Esti Utami
maupun pejabat dan undangan lainnya, boleh jadi akan terhibur oleh tampilan
pajangan karya seni perupa, patung, porselin maupun karya seni elektronik
lainnya yang bisa kita lihat di sana.
Karya seni seniman Alumni ASRI Yogyakarta yang dipamerkan. |
Buktikan saja, informasi yang
diberitakan wartaekspres.com ini, dengan
mengunjungi Museum Seni Rupa dan Keramik DKI Jakarta, sebelum pameran tersebut ditutup.
Dipastikan, anda berdecak kagum, memperhatikan sajian pameran karya seni yang
sangat berbeda dengan pameran seni rupa sebelumnya, yang pernah disajikan di tempat
yang sama.
Setidaknya, kejadian kurang
akuratnya pihak tuan rumah dalam mempersiapkan rencana, akan diselenggarakannya
pameran sekelas ini, ke depan nanti, tak terulang lagi. Apalagi, ini Jakarta lho,
Ibukota NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) yang merupakan pintu gerbang
dan jendela masuknya, bangsa-bangsa lainnya mengunjungi Indonesia Raya, yang
kaya akan karya seni Adhi Luhungnya.
Salut dan sukses, buat 45 orang
seniman yang meramaikan pajangan karyanya, dalam pameran kali ini, semoga ke depannya,
lebih dimatangkan rancangan program pamerannya. Aamiiin !!! (Abdul
Karim Choiri)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar