Sejumlah wartawan temani Kadir saat menyampaikan laporan atas pemukulan terhadap dirinya |
Wakil Pimpinan Redaksi Harian Radar
Sulbar, Sudirman Samual yang turut mendampingi Kadir mengatakan, pihaknya tidak
ingin membiarkan kejadian tersebut karena telah mencederai kebebasan pers,
bukan saja hanya di Sulbar tetapi juga di seluruh Indonesia
"Hal ini tidak bisa dibiarkan,
kami percaya aparat kepolisian bisa bekerja profesional untuk menyelesaikan
masalah ini secara hukum," sebut Sudirman.
Rombongan wartawan yang mendampingi
Kadir, juga sempat berdialog dengan Kapolres Majene. Dalam pertemuan itu
Kapolres AKBP Sonny Mahar Budi Adityarwan menyatakan akan memproses kasus
pemukulan tersebut sesuai mekanisme hukum yang berlaku.
"Insya Allah proses hukum tetap
berjalan, kita akan usut pelakunya, atas kejadian ini kami atas nama Polri,
atas nama Polres Majene memohon maaf yang sebesar-besarnya. Saya mohon agar
pemberitaan teman-teman dapat diluruskan, agar tidak simpang siur," kata
Sonny di hadapan sejumlah wartawan.
Sonny juga mengatakan, dirinya telah
ditelepon Kapolda Sulselbar dan Kapolres Mamuju, karena informasi yang beredar,
pemukulan terhadap Kadir dilakukan oleh oknum polisi dan aparat TNI.
"Ini perlu diluruskan, karena
saya sudah introgasi semua anggota, dan tidak ada sama sekali pemukulan yang
dilakukan oleh anggota Polri, tidak ada pemukulan oleh TNI", terang Sonny.
Sementara itu, dalam keterangannya,
Kadir mengatakan tidak mengenal siapa yang melakukan pemukulan terhadap
dirinya, karena dia dipukul dari belakang dan diseret ke luar halaman Gedung
Assamalewuang Majene. (hm3)
Baca: wartaekspres.con
Tidak ada komentar:
Posting Komentar