Ilustrasi kebakaran lahan |
Menurut pihak BMKG Stasiun Majene,
telah mendeteksi sejumlah titik yang sangat rentan terhadap terjadinya
kebakaran. Hal ini diungkap, Sultan, salah seorang prakirawan kantor BMKG
Majene kepada wartawan, senin (19/10/2015).
Sultan yang merupakan staf ahli
forecaster BMKG Majene ini mengatakan, saat ini di Sulbar telah terdapat
sejumlah titik yang disebutnya titik api. Disebut titik api, karena lahan
tersebut punya potensi yang sangat rawan terhadap kebakaran. Baik kebakaran
lahan maupun hutan.
"Kita telah mendeteksi adanya
beberapa titik yang berpotensi kebakaran. Ini berdasarkan pantauan satelit yang
kita punya," ungkap Sultan.
Lebih lanjut ia mengatakan, beberapa
titik yang dianggap rawan adalah di Kabupaten Polewali Mandar, Mamasa dan
Kabupaten Mamuju. Di daerah itu, suhu udara sangat tinggi yakni rata-rata
berkisar pada suhu 43-45 derajat celcius.
"Jadi ini bisa dilihat, yang
titik berwarna merah adalah daerah-daerah yang rawan kebakaran, kalau yang
kuning potensinya ada tapi tidak rawan," kata Sultan sambil menunjuk layar
monitor hasil citra satelit bumi di wilayah Sulawesi Barat.
Beberapa titik yang masuk zona rawan
kebakaran:
1. Kabupaten Mamasa
- Balla 2 titik api
- Mamasa 6 titik api
- Melahan 2 titik api
- Messawa 2 titik api
- Nosu 7 titik api
- Pana 1 titik api
- Sesenapadang 5 titik api
- Tabang 3 titik api
- Tandu Kalua 9 titik api
- Tawalian 4 titik api
2. Mamuju
- Bonehau 1 titik api
- Kalumpang 3 titik api
- Tommo 3 titik api
3. Mamuju Tengah
- Budong- Bodong 3 titik api
- Karossa 1 titik api
4. Polman
- Anreapi 2 titik api
- Binuang 2 titik api
- Polewali 1 titik api. (hm3)
Baca: wartaekspres.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar