Tersangka Syahrial alias Rial ditanya Aiptu RB Situmorang |
"Melaut
sudah tak ada ikan bang, sementara anak-anakku berjumlah tiga orang dan seorang
istri perlu makan, dari pada kelaparan maka kurelakan diriku menjual sabu yang
ditawarkan teman kepadaku," terang tersangka Syahrial alias Rial ditanya
di ruangan Sat Res Narkoba Polres Tanjungbalai.
Dikatakannya,
sulitnya mencari rezeki, ditambah kurangnya lapangan pekerjaan, membuatnya mau
tidak mau harus menempuh jalan melawan hukum, dengan modal dari teman dan
keberanian yang ada, hingga akhirnya aku (Rial-red) terpaksa menjual paket
hemat (Pahe) sabu-sabu dengan harga terjangaku, yaitu mulai dari Rp 20.000
hingga Rp 50.000 atau tiga kali tarikan saat nyabu,” jelasnya.
Sedangkan
hasil yang diterima dari penjualan Pahe sabu tersebut, bila laku terjual maka
mendapat hasil Rp 300.000, namun bila hanya separuh barang haram dari 4 ji/gram
setiap pengambilan yang terjual, maka mendapat dari teman pemilik sabu-sabu
sebesar Rp 200.000, dan itu sudah cukup menghidupi sekeluarga.
"Menyesal
aku bang, tiga anakku masih kecil-kecil, dan perlu makan dan pendiidikan, kalau
hukum lima tahun tak tahu aku lagi bang membilangnya," ucapnya menutup.
Kapolres
Tanjungbalai, AKBP Ayep Wahyu Gunawan, S.IK M.Hum melalui Kasat Res Narkoba,
AKP Deddi Z Harahap, SE didampingi Kepala Bagian Operasi (KBO), Ipda Robinson
Saragih SH, membenarkan adanya penangkapan tersebut.
Dikatakannya,
tersangka Rial ditangkap anggota Sat Res Narkoba bernama SR Sitorus dan Rio AJ
Tambunan, atas infio dan laporan masyarakat yang resah sehingga berhasil
membekuknya tak jauh dari rumhanya, ucapnya.
Dari
tangan tersangka, kata Robinson Saragih, disiita 31 palstik klip kecil
transparan, dengan rincian, 0,61 gram, 0,62, 0,54, 0,60, 0,79, 0,65, 0,23,
0,17, 0,16, 0,17, 0,20, 0,15, 0,19, 0,16, 0,16, 0,14, 0,15, 0,19, 0,15, 0,14,
0,17, 0,13, 0,20, 0,16, 0,15, 0,18, 0,15, 0,14, 0,15, 0,13, dan 0,16 gram, uang
tunai Rp 517.000, dan satu unit telepon genggam merk Nokia warna hitam. Selanjutnya
menggiring ke Mako untuk dilakukan penyelidikan dan pengembangan yang intensif,
ungkap pria berdarah Batak Simalungun ini menutup. (Hasan S/SPB)
Baca: wartaekspres.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar