JAKARTA – wartaekspres.com - Ratusan mahasiswa dari berbagai elemen akan menyerukan aksi kepung Istana Negara yang betemakan Aliansi Tarik Mandat Presiden Jokowi-JK, dalam rangka Gerakan 30 September PKI ( G30SPKI ).
Ketua Umum Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IIM), Beni
Pramula juga mengajak seluruh elemen anak bangsa untuk melakukan unjuk rasa di depan Istana Negara, dilanjutkan dengan long much ke Gedung DPR/MPR.
Sebagai informasi, elemen yang ikut serta dalam
unjuk rasa diantaranya, LMPN, Yakorma dan lainnya. Belum puas menyerukan
aksinya di Istana Negara, mahasiswa melajutkan aksinya ke Gedung DPR/MPR.
Mahasiswa bergerak dari Istana Negara pukul 12.00
WIB, sampai di depan Gedung DPR/MPR pukul 14.00 WIB, langsung menjutkan orasinya, antara lain, 1. Membangun
kedaulatan ekonomi bangsa, sesuai Pancasila dan UUD 1945. 2. Tolak perpajangan
kontrak PT. Freeport. 3. Secepatnya untuk menangi darurat asap di Sumatera dan
Kalimatan. 5. Mahasiswa miminta Jokowi-JK turun dari jabatannya.
Pada awal unjuk rasa berlangsung kondusif, beberapa
perwakilan dari mahasiswa masuk ke dalam gedung untuk menjemput salah satu
perwakilan dari anggota DPR/MPR untuk menemui masa mahasiswa.
Setelah 30 menit perwakilan mahasiswa keluar gedung
dan langsung manyampainkan hasil pertemuan di dalam gedung kepada mahasiswa yang lain, bahwa perwakilan dari
anggota DPR/MPR tidak ada yang bersedia menemuinya.
Suasa mulai mencekam dan sebagian mahasiswa mulai
membakar ban bekas dan spanduk sebagai tanda kecewainnya. Polisi pun langsung memadamkan api dengan nyemprotak
air dari kendaran water kanon. Mahasiswa pun mundur dan membalas dengan
melempari batu, batang bambu dan botol air meneral.
Situasi kebali setelah salah satu perwakilan dari
anggota DPR Fahri Hamzah mendatangi ratusan mahasiswa. Dalam keterangannya Fahri
Hamzah menegaskan kepada mahasiswa, bawah DPR telah membentuk beberapa Pansus, salah
satuny Pansus Angket Pelindo II untuk memastikan, apakah Presiden dan Wakil Presiden
terlibat di dalamnya. DPR juga akan membentuk Pansus buat atasi asap, tentang para pemabakar hutan harus diperiksa.
Fahri Hamzah juga meninta, agar mahasiswa tidak
milih jalan pintas yang berdarah, tetapi menempuh jalur demokrasi yang nantinya
tindak merugikan kedua belah pihak. Akhirnya mahasiswa pun membubarkan diri
dengan tertib. (Agus Triyatno)
Baca: wartaekspres.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar