MALANG – wartaekspres.com - Wakil Gubernur Jatim Drs. H. Syaifullah Yusuf (Gus Ipul) meresmikan Kantor Wilayah Bank Negara Indonesia 46 di Kota Malang, Jumat (12/8/2016). Pembukaan Kantor Wilayah yang kedua di Jawa Timur ini dihadiri para kepala daerah se -Malang Raya, Dirut BNI 46 dan Anggota DPR RI Komisi XI, Andreas Edi Susetyo.
Pambukaan Kanwil baru ini disemarakkan dengan tarian dari karyawan
BNI sendiri.
Dalam sambutannya, Gus Ipul mengatakan, bahwa peresmian
Kanwil BNI 46 ini sangat penting, karena Malang Raya adalah salah satu wilayah
yang pertumbuhan ekonominya nomer dua terbesar se-Jawa Timur setelah Surabaya.
"Saya sangat mengapresiasi dan mendukung peresmian
Kantor Wilayah BNI 46 ini, karena Malang ini adalah kota dengan tingkat
pertumbuhan ekonominya besar setelah Surabaya, yaitu sebesar 5,24 persen, disusul
Kota Jember, Madiun, Bojonegoro dan ke depannya wilayah Madura. Karena sektor
perbankan punya peranan penting khususnya di sektor pembiayaan perbankan
terhadap UMKM dan pelaku pasar lainnya. Maka dari itu, kita harapkan adanya
pembiayaan murah dan kompetitif serta berdaya saing tinggi hingga mampu
membangkitkan sektor perekonomian berbasis kerakyatan," ujar Gus Ipul
dalam sambutannya.
Sementara Dirut BNI 46 Achmad Baiquni mengatakan, bahwa
melihat perkembangan perekonomian di Jatim yang cukup pesat, maka pihaknya
mempertimbangkan bahwa dengan satu Kantor Wilayah di Surabaya maka dirasa tidak
cukup untuk dapat menjangkau seluruh wilayah di Jatim, karena ditakutkan akan
terlambat dalam mengikuti pertumbuhan ekonomi Jatim nantinya.
"Kami sadari, bahwa luasnya wilayah di Jawa Timur ini
keberadaan satu Kanwil di Surabaya tidak cukup untuk mengakomodir seluruh
wilayah kabupaten dan kota di Jawa Timur ini, makanya kami putuskan mendirikan
Kantor Wilayah kedua di Kota Malang ini," jelasnya.
Ditambahkannya, bahwa pertumbuhan BNI 46 ini berada di
atas industri lainnya sebesar 10 persen dan kredit yang terserap hanya sebesar
10 persen, di seluruh Indonesia mencapai 24 persen.
Dan pihaknya merasa, bahwa dunia perbankan tidak cukup hanya
mengandalkan teknologi informasi, tapi membutuhkan tambahan outlet untuk
mempermudah transaksi perbankan ke depannya yang saat ini mencapai 5,12 persen.
"Ditambah dengan program pengampunan pajak atau tax
amnesty ini, kami rasa sebagai upaya untuk menambah penerimaan negara nantinya
dan dunia perbankan akan semakin inovatif nantinya,"pungkasnya.
Ia pun berharap, support dan dukungan dari semua kalangan
mulai pemerintah dan pelaku usaha lainnya, agar dapat mengembalikan kejayaan
BNI 46. (Teguh/wartaekspres.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar