DEMAK – wartaekspres.com - Tidak mempunyai lahan persawahan atau perkebunan, untuk menanam sayuran, bukan berarti harus putus asa, dan berhenti untuk menyalurkan hobinya. Sutarman contohnya, warga Desa Pilang Wetan Rt 03/03, Kecamatan Kebon Agung, Kabupaten Demak, memanfaatkan "grajen" atau serbuk sisa penggergajian kayu sebagai media tanam budidaya sayuran.
Bermodalkan rak kayu
bertingkat tiga, berukuran panjang 5 meter, dan lebar 1 meter, laki-laki
yang pernah merantau ke Medan dan NTB itu, akhirnya bisa menyalurkan hobi
menanam di halaman rumahnya yang tidak begitu besar.
"Dari dulu saya
memang senang sekali menanan sayuran, tapi karena saya tidak punya sawah, saya
sempat merantau beberapa tahun untuk bekerja serabutan, di saat merantau ada
buku tentang penanaman dengan menggunakan media serbuk kayu, lalu saya baca,
saya langsung tertarik,pengen mencobanya, setelah pulang dari NTB, saya
langsung mencobanya, ternyata hasilnya cukup memuaskan, hasil sayurnya juga
segar-segar, dan perawatanyapun tidak terlalu sulit,” jelas Sutarman saat
ditemui wartaekspres.com di rumahnya, Senin, (04/01/2015.
"Serbuk kayu
tersebut dicampur dengan bahan tambahan kemudian dipadatkan, setelah padat,
bibit kita sebar, lalu kita siram dengan rutin, pagi dan sore,"
jelasnya.
Ia mengatakan, untuk
menanam dengan media serbuk gergaji, tidak harus dengan modal besar,
memanfaatkan kayu bekas dirinya membuat rak, dan membeli bibit sayuran yang
diinginkan saja.
"Sayuran dapat dipanen
tiga bulan sekali, kalau pas tidak musim kemarau, tetapi kalau musim kemarau
datang panennya bisa empat bulan, hasilnya terkadang tidak memuaskan, karena
sayuran butuh air cukup banyak, dan cuaca yang lembab, dan untuk saat ini, saya
baru menanam bayam, kangkung, cabe, terong, dan sebentar lagi saya akan mencoba
dengan buah naga," tambahnya.
Baca selengkapnya di www.wartaekspres.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar