Menurut sumber yang tidak mau di korankan namanya, batas akhir kontrak pengadaan pala ke Kolehalang berakhir pada tanggal 17 Desember 2015. Sehingga, kata dia, pihak pelaksana pengadaan bibit pala tersebut telah menyalahi prosedur sesuai yang ada dalam perjanjian kontrak kerjasama.
"Ya, itu sudah menyalahi aturan, karena seharusnya bibit pala itu sudah ada di Desa Kolehalang dan sudah diterimah masyarakat," katanya.
Sementara itu, Kepala UPTD Transmigrasi Kolehalang Saparuddin, ketika konfirmasi beberapa waktu lalu mengatakan, bahwa keterlambatan pengangkutan bibit Pala lokasi Transmigrasi Kolehalang disebabkan oleh jalanan ke Kecamatan Ulumanda yang saat ini sedang dalam tahap pengerjaan, sehingga bibit yang diadakan oleh CV. Datrias Manru Sejahtera dari Jakarta tersebut belum bisa diangkut.
"Bibitnya sudah datang, namun karena jalanan sementara dikerjakan maka bibit tersebut belum diangkut ke Kolehalang," ungkapnya.
Namun demikian, meskipun tanggal kontraknya berakhir tanggal 17 Desember 2015, bibit Pala yang katanya didatangkan dari Kendari, Sulawesi Utara tersebut baru datang di Majene pada tanggal 26 Desember lalu, dan saat ini ditampung di Apoleang, Kecamatan Sendana.
Asri, sebagai penanggung jawab penampungan bibit Pala di Apoleang yang dihubungi media ini mengatakan, dari kesepakatannya dengan Kepala UPTD dan Pihak CV. Datrias Manru Sejahtera, dirinya akan memelihara bibit tersebut selama empat bulan. Akibatnya, bibit pala tersebut akan selesai diangkut pada bulan April 2016 mendatang. Hal ini akan menyebabak proyek lamban dan dipastikan semakin jauh dari masa berakhirnya kontrak yakni 17 Desember 2015.
Baca selengkapnya di www.wartaekspres.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar