Ilustrasi Tongkang |
Aparat Kepolisian Polres Kepulauan Selayar yang mendapat laporan warga tentang keberadaan Armada Tongkang sarat muatan batu bara di perairan pantai sebelah barat Desa Tambolongan, langsung membentuk tim pengamanan khusus dan berangkat ke TKP untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya aksi penjarahan muatan batu bara oleh tangan-tangan jahil tak bertanggungjawab di sekitar lokasi kejadian.
Proses pengamanan dilakukan tim gabungan selama kurang lebih sepekan di Desa Tambolongan sambil menantikan kembali membaiknya kondisi cuaca di sekitar TKP. Personil pengamanan gabungan berangkat menuju Desa Tambolongan pada hari Rabu, (27/12) dan baru kembali pada hari Sabtu, (2/01) setelah Armada Tongkang ditarik oleh pihak perusahaan.
Pernyataan ini dilontarkan petugas Syahbandar Pelabuhan Benteng, Hasbullah saat dimintai konfirmasi oleh wartawan pada hari Senin, (04/01) pagi.
Dia menjelaskan, bahwa pemilik Armada Tongkang tiba di Kabupaten Kepulauan Selayar setelah melakukan perjalanan laut selama enam hari dengan menumpangi kapal penarik yang sengaja dibawah untuk membantu proses penarikan dan penyelamatan Armada Tongkang yang terdampar di perairan sebelah barat Desa Tambolongan.
Setelah mempertimbangkan kondisi cuaca di perairan laut Kabupaten Kepulauan Selayar yang berangsur-angsur membaik, tim pengamanan gabungan bersama tim perusahaan PT. Benua Samudera 168 memutuskan untuk segera melakukan proses evakuasi dan menarik Tongkang tersebut ke Dermaga Rauf Rahman, Benteng.
Sebelum terdampar di pesisir pantai sebelah barat Desa Tambolongan, Tongkang tak bertuan yang diketahui berasal dari Kota Banjarmasin tersebut putus di tengah laut setelah Kapal Tugboat penariknya ‘dihantam’ cuaca buruk, cetus Hasbullah menguraikan kronologis kejadian yang diduga menjadi penyebab utama terdamparnya Tongkang Benua Samudera 168.
Baca selengkapnya di www.wartaekspres.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar