KALTIM – wartaekspres.com - Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan salah satu provinsi terluas, memiliki potensi sumber daya alam melimpah, dimana sebagian besar potensi tersebut belum dimanfaatkan secara optimal.
Sumber
daya alam dan hasil-hasilnya sebagian besar diekspor ke luar negeri, sehingga provinsi
ini merupakan penghasil devisa utama bagi negara, khususnya dari sektor
pertambangan, kehutanan dan hasil lainnya.
Secara
administratif, provinsi ini memiliki batas wilayah sebelah Utara berbatasan
dengan Negara Bagian Sabah Malaysia Timur, sebelah Timur berbatasan dengan
sebagian (12 mil) Selat Makassar dan Laut Sulawesi, sebelah Selatan berbatasan
dengan Provinsi Kalimantan Selatan, sebelah Barat berbatasan dengan Provinsi
Kalimantan Tengah dan Provinsi Kalimantan Barat serta Negara Bagian Serawak
Malaysia Timur.
Kalimantan
Timur memiliki luas wilayah daratan 198.441,17 km2 dan luas pengelolaan laut
10.216,57 km2 terletak antara 113º44’ Bujur Timur dan 119º00’ Bujur Timur serta
diantara 4º24’ Lintang Utara dan 2º25’ Lintang Selatan.
Penduduk
Kalimantan Timur tahun 2003 berjumlah 2.704.851 jiwa, tahun 2010 berdasarkan
hasil sensus penduduk mencapai 3.553.143 jiwa. Dengan demikian dalam kurun
waktu tersebut jumlah penduduk Kalimantan Timur meningkat sebesar 848.292 jiwa,
dengan pertumbuhan penduduk setiap tahunnya rata-rata 3,82 persen. Adapun
komposisi penduduk menurut jenis kelamin pada tahun 2010 terdiri dari penduduk
laki-laki 1.871.690 jiwa (52,68%) dan penduduk perempuan 1.681.453 jiwa (47,32%).
Seiring
dengan pelaksanaan otonomi daerah atas dasar Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004
Tentang Pemerintahan Daerah, Provinsi Kalimantan Timur telah melakukan
pemekaran wilayah administrasi pemerintahan hingga tahun 2007 Provinsi
Kalimantan Timur telah berubah menjadi 14 kabupaten/kota masing-masing empat (4)
kota dan sepuluh (10) kabupaten dengan 140 kecamatan dan 1.445 desa/kelurahan.
Dengan memiliki 10 agenda prioritas pembangunan, antaranya:
10
Agenda Pembangunan Kalimantan Timur
1. Atasi pengangguran, karena di Kaltim
jumlah angkatan kerja, dengan jumlah lapangan pekerjaan masih belum seimbang.
2. Pembangunan infrastruktur
perekonomian, terutama jalan, jembatan dan pelabuhan. Jalan Trans Kalimantan
perlu segera dituntaskan, begitu pula pembangunan jalan kabupaten/kota.
3. Pelaksanaan komitmen untuk
mengalokasikan biaya pendidikan sebesar 20 persen (di luar gaji dan
kesejahteraan guru), pencanangan wajib belajar 12 tahun serta pendidikan
gratis.
4. Penanganan banjir yang melanda Kota
Samarinda, Balikpapan, dan kota-kota lainnya, terutama sepanjang daerah aliran
Sungai Mahakam.
5. Pemberdayaan ekonomi rakyat semakin
ditingkatkan, terutama memperhatikan pada sektor riil, sektor informal dan UKM.
Begitu pula perlunya mengurangi keterbatasan akses permodalan.
6. Peningkatan daya beli masyarakat dan
peningkatan kesejahteraan PNS / TNI dan Polri.
7. Penyelesaian krisis energi,
mengurangi ketimpangan antara ketersediaan tenaga listrik dengan kebutuhan
tenaga listrik.
8. Kemandirian/kecukupan pangan dalam
rangka ketahanan pangan.
9. Pembangunan kawasan wilayah
perbatasan, kawasan pedalaman dan daerah terpencil. Satu hal yang perlu
terobosan khusus, mengingat tingkat kemajuan yang dicapai pada saat ini relatif
lambat.
10. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi,
dengan memperbaiki iklim investasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar