SEMARANG – wartaekspres.com - Para penjual terompet Tahun Baru yang memadati sepanjang jalan Kota Semarang, banyak yang mengeluh, karena penjualannya sangat sepi. Sebab, minat masyarakat untuk membeli terompet sangat berkurang dari tahun ke tahun.
Seperti yang dialami Ngadiran,
seorang penjaja terompet asal Wonogiri, yang berjualan di kawasan Simpang Lima
Semarang, Jawa Tengah ini. Dirinya mengaku, sehari dagangannya hanya laku
sekitar 6 sampai 10 terompet.
Kepada wartaekspres.com, Ngadiran mengatakan, "Masyarakat sekarang
tidak seperti dulu, dulu sehari saya bisa laku 20 sampai 40 terkadang
malah lebih, dan ditambah lagi, banyak kabar sekarang
terompet yang terbuat dari Al Qur’an, maka dari itu mas, omset penjualan
sangat berkurang sekali, terkadang sehari terompet saya
saja gak ada yang laku," katanya, Senin (29/12/2015).
Bapak separuh baya ini yang datang
dari Wonogiri dua minggu lalu, menjual empat jenis terompet . Di antaranya
terompet model naga, terompet biasa, terompet atom berbentuk panjang dan
terompet atom berbentuk pendek. Harganya pun bervariasi mulai dari harga Rp 5
ribu hingga Rp 35 ribu.
Jika sepi pembeli, Ngadiran
terkadang harus keliling dari perkampungan hingga perumahan. Hal itu
dilakukannya setiap hari bersama rekannya, supaya daganganya bisa terjual.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar