JAKARTA – wartaekspres.com - Terminal Rawamangun, Jakarta Timur, statusnya memang hanya sebagai terminal penunjang atau persimpangan, memback up terminal besar seperti Pulo Gadung, Kampung Rambutan, Kalideres dan Tanjung Priok, aku Bastian kepada wartaekspres.com yang menemuinya di area Terminal Rawamangun, Senin (21/12/2015), sekitar pk 10.00 WIB.
Dia ditemani
Chaidirsyah, salah seorang Danrunya, ketika memantau para pekerja bangunan yang
tengah diberi petunjuk arahan unttuk memindahkan sejumlah material bangunan,
termasuk beton bahan pemisah batas jalanan area jalur bus angkutan umum yang
beroperasi di sana.
Selain agar tidak
mengganggu jalannya bus yang bergerak maju-mundur, memposisikan start
keberangkatannya, atau berhenti menurunkan penumpangnya yang baru datang dengan
bus yang ditumpanginya, dimaksudkan pula, agar kawasan area terminal yang
dipimpinnya itu tampak bersih, indah, rapi, nyaman, tertib serta aman dipandang
mata, ungkapnya disertai rasa bangga.
Terminal yang semakin
ramai didatangi calon penumpang dan penumpang yang baru tiba dari berbagai daerah
itu, hanya memiliki 5 jalur pemberangkatan bus Antar Kota Antar Propinsi. Seperti
ke jurusan Merak, Serang-Banten, Sumatera, kota-kota di Jawa Tengah dan Jawa
Timur, jadi semakin ramai saat ini, karena musim liburan anak sekolah menjelang
Natal dan Tahun Baru 2016 yang tinggal beberapa hari lagi.
Namun, menurut Bastian,
pihaknya sudah mengantisipasi kemungkinan soal jumlah kendaraan bus yang
dibutuhkan, bilamana lonjakan penumpang memang benar-benar membludak. Di Terminal
Rawamangun, tercatat ada 56 PO (Perusahaan Oplet/Bus) yang terdaftar, walau tak
semua PO mengoperasikan busnya di sana, karena Rawamangun hanya merupakan
terminal penunjang, atau persimpangan yang sifatnya membantu meringankan beban
muatan penumpang terminal-terminal besar di Jakarta, seperti Pulo Gadung,
Kampung Rambutan, Tanjung Priok, Kalideres dan Lebak Bulus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar