MAJENE – wartaekspres.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Majene resmi menetapkan pasangan Fahmi Massiara-Lukman sebagai pemenang Pilkada serentak 9 Desember 2015 lalu. Penetapan ini dilakukan KPU Majene di Gedung LPMP Sulbar, Senin (21/12/2015).
Sebelumnya, dilakukan rekapitulasi
manual KPU, dan hasilnya tak berbeda dengan hitung cepat quick count yang
dilakukan pada hari H pencoblosan 9 Desember lalu, hal ini kemudain menjadi
alasan kemenangan mutlak bagi paslon nomor urut 1 Fahmi-Lukman yang telah
resmi ditetapkan.
Bersamaan dengan penetapan itu,
wacana mutasi pun mulai mencuat. Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) DPRD Majene
dengan Dinas Pendidikan dan Badan Diklat Kepegawaian Daerah (BKDD) Majene, yang
digelar di Ruang Rapat DPRD hari itu juga. Ketua Komisi I DPRD Majene Hasriadi
mengaku sudah mulai diserang sejumlah PNS untuk menyampaikan atau
mempertanyakan perihal mutasi itu.
“Saya sudah didatangi banyak PNS, pak
bagaimana ini pak, sudah ada yang pergi catat-catat katanya mau ada mutasi,”
kata Hasriadi di hadapan sejumlah PNS yang ikut hadir dalam RDP tersebut.
Oleh karena itu, atas nama DPRD, Ketua
Komisi I ini mengaku telah menyampaikan kegaduhan dan kegalauan PNS ini kepada
bupati terpilih, (Fahmi-Lukman, red).
“Tadi saya sempat beberapa menit
berbincang-bincang ringan dengan beliau, Pak Fahmi dan Pak Lukman, saya
sampaikan pak ada beberapa orang kepercayaan saya menyampaikan akan ada mutasi,
katanya sudah ada yang pergi mencatat-catat. Ini berarti akan menggoyang kursi
saya pak. Saya katakan itu sama Pak Fahmi dan Pak Lukman, lalu beliau
menyampaikan, Pak Hasriadi tolong kalau ada pergi mengatakan begitu, tolong
bapak yang mencatat, sampaikan ke kami, itu tidak benar Pak (kata Pak
Fahmi-red).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar