MAJENE – wartaekspres.com - Sejumlah korban bencana angin puting beliung di Lingkungan Lutang, Kecamatan Banggae Timur, Majene terpaksa harus rela tidur di tengah puing-puing dan sisa reruntuhan rumah mereka yang porak-poranda pasca dihantam angin berkekuatan tinggi, Minggu 20 Desember 2015 lalu.
Hal ini diakui warga
sebagai satu-satu pilihan mereka karena tidak tersedianya tempat yang layak
ataupun keluarga dekat yang bisa menampung mereka untuk sementara. Selain itu,
mereka juga menginginkan sejumlah harta bendanya yang tersisa agar tetap
terjaga aman sambil membangun rumahnya kembali.
Seperti halnya yang
dilakukan Pak Tanda (46), dia mengaku lebih memilih tinggal di tengah rentuhan
rumahnya yang habis dihantam angin puting beliung sambil membangun ulang
kembali rumah tersebut.
"Ya di sini saja pak,
ini kan masih ada atap-atap seng dan tenda yang tersisa ini. Saya buat saja
tempat berlindung, kan kita juga sudah bangun kembali rumah ini meskipun belum
ada atap dan dindingnya," sebut Tanda.
Kendati sudah memulai
menancapkan kembali tiang-tiang rumah panggung mereka, namun Tanda dan sejumlah
korban lainnya merasa kesulitan biaya. Mereka mengaku tak punya uang untuk
membeli atap seng dan papan untuk dinding serta laintai rumahnya.
"Kami kesulitan dibiaya
untuk bangun rumah. Kalau makanan sudah ada bantuan dari Sosial, meskipun ya
jujur saja belum cukup pak," keluhnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar