Rustam, Kabag Ekonomi Pemkab Asahan memakai jaket hitam berlogo TC di depan Sopo Godang Adian Nalambok, Jalan Nuri, Kelurahan Gambir Baru, Kecamatan Kisaran Timur |
Acara mendo’akan dan
mangulosi (menyandangkan Ulos) untuk keberangkatan calon Bupati di Sopo Godang
Adian Nalambok, Kelurahan Gambir Baru, Kecamatan Kisaran Timur, dihadiri TR.
Nainggolan Kasat Polhut, Agus Sitinjak Camat Rawang Panca Arga, Hardo
Simanjuntak Kepala Penyidik Dinas Pendidikan, Joner Sitorus Kepala Sekolah, dan
dr. Tunggul Simanjuntak, SpOG.
Amatan wartawan, acara
dihadiri berkisar 1.200 orang, diduga tidak luput atas kerjasama dari para PNS
mengajak masyarakat suku Batak beragama Nasrani. Pasalnya, tidak gampang
mengumpulkan massa tanpa dipegang oknum berpengaruh, dan pada saat wartawan
mendokumentasikan banyak oknum PNS melarikan diri.
Setelah dilakukan
mangulosi dan berdo’a Paslon nomor urut 2 menyampaikan, bahwa dirinya tidak
terlibat dana Bansos, sebab Kabupaten Asahan tidak mendapatkan kucuran dana
Bansos Rp. 1 pun dari pemerintah pusat.
Sitorus, warga Jalan
Belibis, Kelurahan Lestari, Kecamatan Kisaran Timur, menuding keras sikap Drs.
H. Taufan Gama Simatupang, MAP telah melakukan pembodohan atas orasi yang
menyatakan Kabupaten Asahan tidak mendapatkan dana Bansos, dianggap sebagai
alibi untuk mencari simpati masyarakat.
“Kampanye si Taufan kan,
kampanye membodoh-bodohi masyarakat. Apa yang tidak dikatakan mulut busuknya,
H. Abdul Halim, S.Ag yang kini menjabat sebagai Ketua DPD. IPK Asahan juga
pernah melaporkan Taufan ke KPK,” ujar Sitorus.
Ketua Asahan Pers Club (APC)
Ahmad Qusairi didampingi Sekjen H. Abdul Salim, S.Ag, Pembinan Sudirman
Marpaung, Robin Hutahayan, Hendrik HM tiba di kantor KPK Kavpling C1 Jakarta,
Kamis(4/12) pukul 13.00 WIB dengan membawa 28 bundel dan 1 keping compac disk,
terkait penyimpang dalam pembangunan Mesjid Agung Kisaran atau Mesjid Ahmad
Bakrie.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar