Umat mengungsi di tenda-tenda yang ada di Paroki st. Mikhael Tumbajae. |
SIBOLGA – wartaekspres.com - Sebagaiman
kita ketahui, beberapa hari lalu ada pembakaran Gereja HKI di Singkil. Setelah
peristiwa tersebut sekarang banyak pengungsi yang ke luar dari Singkil untuk
menyelamatkan diri. Ada banyak isu yang beredar membuat umat Kristiani yang
berdomisili di Singkil berusaha menyelamatkan diri. Tribunews Online menyebut
ada sekitar 5000-7500 pengungsi menuju Sumatra Utara.
Saat ini sebagian besar pengungsi
menyelamatkan diri sampai ke Paroki St Mikael, Tumbajae, wilayah Keuskupan
Sibolga. Mereka ditampung di Aula Paroki dan pastoran serta susteran. Menurut
penuturan P. Dominikus Sibagariang OFM Cap, jumlah pengungsi mencapai hampir
2000 jiwa.
Beberapa Pastor dari Keuskupan
Sibolga tampak berada di tengah-tengah pengungsi, antara lain P. Alfon
Pandiangan OFM Cap, P. Gratianus Tinambunan OFM Cap, Vikjen P. Dominikus
Doni Olla Pr, P.Robert Simatupang Pr, P. Rantinus Manalu Pr, P. Joseph Sinaga
Pr dan juga beberapa suster OSF Sibolga.
Kehadiran para pastor dan suster
setidaknya memberi rasa tenang dan meneguhkan para pengungsi, selain para
pastor dan suster juga membantu menyiapkan bahan makanan, obat-obatan dan
pertolongan lainnya.
Beberapa Pastor dan suster hadir di
tengah para pengungsi untuk memberikan peneguhan dan bantuan makanan.
Kita semua turut prihatin atas
kejadian pembakaran gereja. Ada beberapa gereja yang rencananya akan dirubuhkan
oleh Pemerintah Daerah Aceh Tenggara. Sesuai kesepakatan, umat yang akan
merobohkan bangunan gereja yang dikatakan tidak berijin. Belum sempat
dirobohkan, sekelompok masa lebih dahulu membakar Gereja HKI di Desa
Sukamakmur, Kecamatan Gunung Meriah, Aceh Singkil. Kejadian pada hari Selasa
tanggal 13 Oktober 2015.
Sekarang aparat kepolisian dan TNI
sedang berjaga-jaga di sekitar tempat pembakaran gereja untuk bersiaga jika
kerusuhan terulang kembali. Meski kondisi sempat mencekam dan banyak warga
Kristiani yang mengungsi namun para pejabat keamanan dan petinggi POLRI
berharap supaya warga kembali lagi ke desanya.
Anak-anak tidak dapat menikmati masa sekolah dengan aman. |
Kita doakan agar kondisi semakin
membaik dan cepat teratasi. Pengungsi pun bisa kembali ke desanya dan hidup
dalam suasana aman dan damai, juga ketika mereka menjalankan ibadah di Gereja
masing-masing.
Jika ada pembaca yang tergerak hati
untuk membantu para pengungsi, dapat mengirimkan melalui rekening Keuskupan
Sibolga, di BNI Cab. Sibolga atas nama Keuskupan Sibolga dengan nomor rekening
0303053947 dan contact person P. Aloysius Barut Pr 082123156281 atau P. Blasius
Yesse, Pr 081288325623.
Kita dukung dan teguhkan
saudara-saudari kita dalam pengungsian lewat doa-doa kita. Sumber: Mirificanews.
Baca: wartaekspres.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar