MAJENE – wartaekspres.com - Pelaksanaan debat kandidat pilkada Majene yang akan berlangsung besok, Sabtu (17/10/2015), menuai kritikan pedas dari LSM Logos Research and Consulting. Direktur Logos, Maenunis Amin kepada wartaekspres.com mengatakan, bahwa kesiapan KPU Majene dalam pelaksanaan debat paslon Bupati-Wakil Bupati Majene tidak maksimal.
"Logos nilai, KPU tidak siap
laksanakan debat, alasannya karena debat ini hanya akan menjadi konsumsi
sekelompok kecil orang saja. Hanya paslon dan 40 orang anggota tim suksesnya
yang bisa menyaksikan. Karena hanya mereka yang bisa masuk gedung, padahal ini
kan salah satu barometer masyarakat untuk menentukan pilihan politiknya,"
sebut Maenunis.
Lebih lanjut, Direktur Lembaga Kajian
dan Riset Politik Logos Sulbar ini mengatakan, seharusnya KPU Majene melakukan
upaya agar masyarakat luas bisa menyaksikan debat Pilkada Majene lebih nyaman.
"Jangan dong, hanya orang yang
hadir dalam gedung yang tahu bagaimana calon pemimpin mereka menyampaikan
gagasan dan visi-misinya, KPU bisa diprotes masyarakat itu," lanjut bos
Logos yang juga Pimred Tabloid Polika Sulbar ini.
Bukan hanya Logos, protes yang sama
juga dilayangkan LSM Laskar Desa Sulbar. Ketua Umum Laskar Desa Sulbar,
Suharno, menilai kerja KPU dalam pelaksanaan debat paslon tidak profesioanl.
Menurut Suharno, KPU sebaiknya melakukan upaya penyebaran informasi ke publik
agar masyarakat tahu calon pemimpinnya.
"Menurut saya ini merupakan
pelanggaran pilkada karena tidak memberikan hak-hak informasi ke
publik. Adakah aturan seperti itu melakukan pembatasan informasi kepada
masyarakat, kalau ada dimana saya mau pertanyakan," kata Suharno.
Menanggapi hal ini, komisioner KPU
Majene Arsalin Aras mengatakan, pihaknya sudah melaksanakan upaya dalam hal
penyebarluasan informasi debat pilkada ini. Menurutnya, lembaganya sudah
menjalin kerjasama dengan TVRI Sulbar untuk menayangkan pelaksanaan Pilkada di
Majene.
"Pihak KPU sudah lakukan
kerjasama dengan TVRI untuk penayangan debat, hanya saja siaran TVRI Sulbar
jangkauannya tidak sampai ke Majene," sebut Arsalin.
Arsalin menambahkan, di Majene tidak
ada stasiun TV lokal yang punya hak siar, sehingga tidak bisa dimaksimalkan penanyangan
debat paslon ini.
"Di Majene ini tidak ada
stasiun TV yang punya hak siar. Ada TV kabel, tapi saya tidak tahu ya apakah
TVRI bisa koneksi kesana biar dapat disaksikan oleh masyarakat Majene,
nanti dikonfirmasi ke TVRI," terang Arsalin.
Hingga berita ini dirilis belum ada
kepastian dari pihak TVRI mengenai koneksi ke TV lokal Majene. Kepala bagian
penyiaran TVRI yang dihubungi via ponselnya tidak memberikan jawaban karena HP-nya
tidak aktif. (hm3)
Baca: wartaekspres.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar